Sabtu, 07 November 2020

Budaya Hidup Sehat

 H I V   &   A I D S 

Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome.



HIV merupakan virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat ditularkan dari orang ke orang. HIV dapat ditularkan dengan beberapa cara.
HIV sendiri sebenarnya tidak dapat ditularkan melalui udara, air, air liur dan air mata, keringat, ciuman, serangga atau hewan, serta bekas toilet. Banyak yang salah kaprah mengenai hal ini. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui cara penularan HIV yang sebenarnya.
HIV merupakan virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh untuk melawan infeksi. Hal tersebut membuat seseorang lebih rentan untuk terserang infeksi atau penyakit. Jika dibiarkan dan tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS.

Virus ini dapat menyebar dengan berbagai macam cara, b
erikut adalah cara penularan HIV :

1. Kontak cairan tubuh dengan penderita

Cara penularan HIV secara umum yakni melalui cairan tubuh seperti, darah, air mani  cairan dubur, cairan vagina, atau bahkan ASI dari seorang ibu kepada anaknya. Cairan tubuh tersebut masuk ke dalam darah melalui selaput lendir, misalnya lapisan vagina, rektum, atau lubang penis.
(bisa dikatakan didalamnya adalah melakukan hubungan seksual dengan penderita)
Tak hanya itu saja, seseorang juga dapat terinfeksi HIV jika cairan tubuh penderita masuk melalui kulit yang pecah, seperti luka.

2. Cara penularan HIV melalui pemakaian jarum suntik bersama-sama

HIV juga dapat ditularkan dengan cara berbagi atau menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita. Misalnya saja jarum suntik atau peralatan lain yang digunakan untuk menyuntikkan narkoba dengan seseorang yang memiliki HIV.
HIV dapat hidup dalam jarum suntik yang digunakan bersama dengan penderita hingga 42 hari. Hal ini juga bergantung pada suhu dan faktor lainnya.
Jarum suntik yang tidak disterilisasi dengan baik yang digunakan untuk membuat tato bisa menjadi media penularan HIV. Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini juga dapat ditularkan melalui tindik.
Penularan HIV melalui perantara jarum tato dan tindik  jika:
Penderita yang menjalani prosedur tato atau tindik tersebut memiliki banyak virus di dalam darah
Penderita mengalami perdarahan yang signifikan pada peralatan
Peralatan tidak disterilisasi antara pelanggan
Darah dari peralatan yang terkontaminasi kemudian masuk ke dalam tubuh seseorang dalam jumlah yang signifikan.

3. Melalui transfusi darah

Menerima transfusi darah, produk darah, atau transplantasi organ atau jaringan yang terkontaminasi HIV juga dapat menjadi penyebab lain seseorang tertular HIV.
Akan tetapi saat ini risiko penularan melalui perantara tersebut sangat kecil, karena sebagian besar negara melakukan pengujian ketat terhadap suplai darah serta organ atau jaringan yang disumbangkan oleh seseorang.

4. Cara penularan HIV dari salon mani-pedi

Meskipun penularan HIV dari alat menikur sangat rendah, akan tetapi seseorang juga harus berhati-hati bahwa alat mani-pedi juga yang tidak disterilisasi dengan baik dapat menularkan HIV atau hepatitis C.

Risiko penularan ini menjadi lebih besar jika seseorang memiliki luka atau kerusakan kulit lainnya.
Untuk mencegah penularan dari salon sebaiknya rawat peralatan salon dengan benar, seperti menggunakan air panas dan sabun antibakteri, kemudian mensterilisasi alat dengan merendamnya di dalam air panas atau mengelap peralatan dengan menggunakan alkohol.

5. Penularan HIV terhadap petugas kesehatan

Petugas kesehatan juga berisiko terinfeksi HIV. Petugas kesehatan dapat terinfeksi jika mereka secara tidak sengaja tertusuk dengan jarum atau peralatan lainnya yang tajam yang telah terkontaminasi dengan HIV.
Mengetahui cara penularan HIV dapat membuat kita lebih berhati-hati dan lebih sadar mengenai infeksi ini.


Gejala seseorang terkena infeksi HIV :
Tenggorokan sakit
Demam
Sakit kepala
Pembengakakan kelenjar getah bening
Munculnya ruam pada kulit
Nyeri otot dan nyeri sendi.


AIDS merupakan tahapan akhir dari penyakit infeksi HIV.
Namun, tidak semua pengidap HIV akan menjadi HIV AIDS.

AIDS merupakan sindrom atau kumpulan dari gejala yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang nomal, dapat saja menjadi mematikan pada penderita AIDS.

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV AIDS. Pengobatan HIV bertujuan mendukung sistem kekebalan tubuh agar penderita dapat hidup normal dan sehat dan tidak menjadi Penyakit AIDS.

Penyebab AIDS adalah virus HIV. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi untuk melawan infeksi. Virus HIV merusak sel darah putih yang disebut sel CD4.

Virus juga membuat salinan tubuhnya di dalam sel tersebut. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan menyebabkan tubuh susah melawan infeksi. Jika penderita HIV tidak mendapatkan pengobatan, maka HIV dapat menjadi AIDS dalam waktu 10 hingga 15 tahun.

Gejala seseorang yang terkena AIDS :
Diare berkepanjangan
Mual dan muntah
Keringat dingin pada malam hari
Demam
Batuk persisten 
Masalah kulit dan mulut seperti infeksi jamur
Infeksi berulang dan sering
Terkena penyakit serius
Kelemahan dan kelelahan berlebihan
Penurunan berat badan


Dokter akan menentukan diagnosis HIV/AIDS dari gejala penderita. Pemeriksaan penunjang diperlukan terutama untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV dan jumlah sel CD4. Tes pertama untuk mendeteksi antibodi HIV adalah tes enzyme imunoassay (EIA). Jika penderita positif, tes konfirmasi akan dilakukan dengan tes Western Blot.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh normal memiliki sel CD4 antara 500 sampai 1500. Sedangkan pada penderita HIV yang sudah mengalami penurunan sel CD4, angka ini turun menjadi di bawah 200 dan sudah dikatakan HIV/AIDS. Pemeriksaan penunjang lain bertujuan untuk mencari tahu infeksi oportunis apa yang menyerang penderita HIV/AIDS seperti tuberkulosis, pneumonia, beberapa tipe kanker dan sebagainya.


Pencegahan penyakit AIDS :
Cara melakukan pencegahan AIDS adalah dengan mencegah penularan virus HIV. 
Pencegahan dapat berupa menghindari kontak langsung dengan cairan dan darah penderita.
Menjauhi pergaulan bebas dan seks bebas
Menghindari jarum suntik, tato, tindik, yang berpotensi menyebabkan penyakit AIDS
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Penting juga untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan HIV agar HIV tidak menjadi tahap yang lebih parah yaitu AIDS



 

69 komentar:

  1. Septi Eka Nur Aini
    XI BDP 3(24)

    BalasHapus
  2. SYAHNIA GUSTA CLARESTA
    XI BDP 1 (31)

    BalasHapus
  3. NABILLA DIAZ SEPTIANA
    XI BDP 2/35

    BalasHapus
  4. Margareta Deni Kurnianingsih
    XI BDP 2
    33

    BalasHapus
  5. HENI SUSILAWATI XI BDP 1(14)

    BalasHapus
  6. Restya diaz anggraeni XI BDP 1 (23)

    BalasHapus
  7. Fatha Aulia Mufida XI BDP 1 (09)

    BalasHapus
  8. Fatha Aulia Mufida XI BDP 1 (09)

    BalasHapus
  9. Fatha Aulia Mufida XI BDP 1 (09)

    BalasHapus
  10. NABILA ASFIATUN NAJA
    XI BDP 1
    18

    BalasHapus

  11. FRISKA ELENNA SOIBAH
    XI BDP 1
    13

    BalasHapus
  12. Della alivya cahyaning andriani
    XI BDP 1/04

    BalasHapus
  13. Septi Ariani Cahya Ningrum
    XI BDP 3

    BalasHapus